Jumat, 13 Februari 2009

Proposal Instalasi DiaMed Gel Test

PROPOSAL INSTALASI PERALATAN GEL TES DIAMED DI
UTD PMI / BANK DARAH RUMAH SAKIT SELURUH INDONESIA


LATAR BELAKANG

Akhir-akhir ini banyak dijumpai tuntutan dari masyarakat pemakai produk-produk darah / rumah sakit yang diperoleh dari UTD PMI karena reaksi transfusi yang berakibat serius (gagal ginjal) maupun fatal / kematian.
Adapun reaksi transfusi yang terjadi tersebut disebabkan oleh pemberian darah yang tidak kompatibel / cocok dengan penerima, untuk meminimalisir terjadinya reaksi transfusi maka suatu keharusan untuk dilakukan tes uji silang cocok serasi (crossmatch) yang merupakan pintu gerbang terakhir untuk mengetahui apakah darah donor yang akan ditransfusikan kepada penderita/pasien kompatibel sehingga crossmatch adalah indikator terakhir untuk memutuskan apakah produk darah boleh diberikan / ditransfusikan ke penerima.
Meskipun telah dilakukan tes crossmatch dengan benar, tetap masih ada kemungkinan terjadinya reaksi transfusi, hal ini dapat disebabkan beberapa hal, antara lain :
• kurang sensitifnya metode pemeriksaan yang digunakan
• factor “ human error “
• reaksi transfusi yang tertunda ( delayed transfusion reaction )


Pada saat ini, sebagian UTD PMI dalam melakukan uji silang cocok serasi / crossmatch, menggunakan teknik metode tabung / metode konvensional yang memiliki beberapa keterbatasan, antara lain :

1. Perlu waktu lama ( time consuming )
2. Hasil sangat subyektif ( tergantung ketrampilan petugas )
3. Hasil reaksi tidak stabil sehingga pembacaan reaksi harus segera dilakukan setelah pemutaran karena penundaan pembacaan reaksi dapat mengakibatkan penurunan derajad reaksi, hal ini merupakan penyebab reaksi “false negative” yang berbahaya bagi pasien
4. Harus melakukan pencucian sel 3 kali , yang paling vital adalah pencucian sel 3 kali sebelum penambahan Coombs serum, karena jika tahap pencucian 3 kali tidak sempurna atau dikurangi, maka dapat menyebabkan terjadinya reaksi false negatif, karena Coombs dapat dinetralkan oleh serum/plasma dari sample. Sehingga darah yang seharusnya tidak boleh diberikan kepada penderita, dapat lolos karena reaksi false negatif tersebut dimana hal ini sangat membahayakan penerima darah
5. Hasil pembacaan reaksi negatif masih harus dikonfirmasi dengan penambahan Coombs Control Cells ( CCC ) untuk meyakinkan apakah proses pencucian sel sebelum penambahan Coombs serum sudah sempurna
6. Pembacaan reaksi memerlukan mikroskop
7. Hasil reaksi secara visual tidak dapat didokumentasikan, dokumentasi hanya berupa laporan kerja





Melihat dan mempertimbangkan keterbatasan-keterbatasan tersebut di atas, pada saat ini beberapa UTD PMI telah memutuskan untuk meningggalkan metode konvensional / metode tabung untuk melakukan uji silang cocok serasi, sebagai gantinya UTD-UTD PMI tersebut megadopsi teknologi terkini untuk melakukan uji silang cocok serasi, yaitu DiaMed ID-MTS atau lebih popular dengan sebutan DiaMed Gel Test . Teknologi ini diketemukan dan dikembangkan oleh DiaMed AG, Switzerland.
Sampai saat ini, DiaMed adalah satu-satunya medical industry di dunia yang hanya berfokus pada pre-transfusion testing, Immunohematology.

Adapun argumen / pertimbangan UTD-UTD PMI tersebut mengadopsi teknologi DiaMed gel tes dalam melakukan crossmatch adalah dikarenakan kelebihan-kelebihan teknologi DiaMed gel tes yang tidak dijumpai pada teknologi uji silang cocok serasi dengan menggunakan metode konvensional / tabung, antara lain :
1. Semua tahapan terstandarisasi, karena semua konsentrasi reagen terukur
2. Sederhana dan cepat
3. Hasil obyektif, tidak ditentukan ketrampilan petugas dalam melakukan tes uji silang cocok serasi dimana hal ini tidak dijumpai pada metode tabung. Hasil crossmatch dengan menggunakan metode tabung sangat subyektif karena ketrampilan operator memberikan kontribusi yang paling besar terhadap hasil yang didapat.
4. Hasil reaksi stabil, tidak perlu terburu-buru dalam melakukan pembacaan hasil reaksi
5. Sampel yang diperlukan hanya sedikit ( 5 mikroliter sel darah merah ), hal ini sangat membantu untuk melakukan uji silang cocok serasi pada bayi yang membutuhkan darah
6. Tidak ada tahap pencucian sehingga menghindari terjadinya reaksi “false negatif” karena kurang sempurnanya tahap pencucian, dengan tidak adanya tahap pencucian maka penambahan Coombs Control Cells pada reaksi negatif tidak diperlukan lagi
7. Pembacaan reaksi secara makroskopis sehingga penggunaan mikroskop tidak diperlukan lagi
8. Lebih sensitive dibandingkan metode konvensional sehingga meminimalisir ditemukannya reaksi false negatif yang berbahaya bagi penerima darah
9. Hasil reaksi secara visual dapat didokumentasikan
10. Mengurangi limbah di laboratorium karena semua limbah berada dalam kartu
11. Masa kadaluarsa panjang (satu setengah tahun sejak tanggal produksi)


Di Indonesia teknologi DiaMed gel test dipakai pertama kali oleh UTD PMI Sanglah ( Denpasar ) pada tahun 2000 atas bantuan dari Rotary Clubs of Bali.
Pada saat ini banyak UTD PMI dan bank darah RS yang telah mengadopsi teknologi DiaMed gel test secara rutin untuk melakukan uji silang cocok serasi, antara lain :



1. UTD Pusat PMI
2. UTDD DKI Jakarta
3. UTDC Kab. Tangerang
4. UTDC Serang
5. UTDC Bandung
6. UTDC Bekasi
7. UTDC Kodya Bogor
8. UTDC Kab. Bogor
9. UTDC Kodya Cirebon
10. UTDC Kab. Cirebon
11. UTDC Indramayu
12. UTDC Kuningan
13. UTDC Majalengka
14. UTDC Cianjur
15. UTDC Sumedang
16. UTDC Ciamis
17. UTDC Tasikmalaya
18. UTDC Garut
19. UTDD PMI Jawa Tengah
20. UTDC Semarang
21. UTDC Pemalang
22. UTDC Jepara
23. UTDC Solo
24. UTDC Klaten
25. UTDC Boyolali
26. UTDC Salatiga
27. UTDC Sragen
28. UTDC Purwokerto
29. UTDC Pekalongan
30. UTDC Kebumen
31. UTDC Cilacap
32. UTDC Purbalingga
33. UTDC Kodya Tegal
34. UTDC Kab. Tegal (Slawi)
35. UTDC Brebes
36. UTDC Kudus
37. UTDC Blora
38. UTDC Cepu
39. UTDC DI Yogyakarta
40. UTDC Purworejo
41. UTDC Wates
42. UTDC Bantul
43. UTDC Gunung Kidul
44. UTDC Sleman
45. UTDC Surabaya
46. UTDC Gresik
47. UTDC Lamongan
48. UTDC Bojonegoro
49. UTDC Kodya Malang
50. UTDC Kab. Malang (Kepanjen)
51. UTDC Kodya Blitar
52. UTDC Kab Blitar
53. UTDC Sidoarjo
54. UTDC Kab. Pasuruan (Bangil)
55. UTDC Kodya Probolinggo
56. UTDC Kab. Probolinggo
57. UTDC Lumajang
58. UTDC Jember
59. UTDC Banyuwangi
60. UTDC Mojokerto
61. UTDC Ponorogo
62. UTDC Kab. Madiun
63. UTDC Kodya Madiun
64. UTDC Ngawi
65. UTDC Magetan
66. UTDC Pacitan
67. UTDC Kodya Kediri
68. UTDC Kab. Kediri (Pare)
69. UTDC Tulung Agung
70. UTDC Nganjuk
71. UTDC Bangkalan
72. UTDC Pamekasan
73. UTDC Sumenep
74. UTDC Denpasar
75. UTDC Singaraja
76. UTDC Klungkung
77. UTDC Tabanan
78. UTDC Karang Asem
79. UTDC Negara
80. UTDC Mataram
81. UTDC Lombok Timur
82. UTDC Sumbawa
83. UTDC Medan
84. UTDC Pekanbaru
85. UTDC Palembang
86. UTDC Pangkal Pinang
87. UTDC Jambi
88. UTDC Lampung
89. UTDC Padang
90. UTDC Makasar
91. UTDC Samarinda
92. UTDC Balikpapan
93. UTDC Pontianak
94. UTDC Palangkaraya
95. UTDC Bontang
96. UTDC Tarakan
97. UTDC Nunukan



Bank Darah Rumah Sakit
1. BDRS Pusat Pertamina, Jakarta
2. BDRS Dharmais, Jakarta
3. BDRS Dr. Sardjito, Yogya
4. BDRS Bethesda, Yogya
5. BDRS PKU Muhammadiyah, Yogya
6. BDRS RSUD Kota Yogyakarta
7. BDRS RSU Wonosari
8. BDRS Dr. Kariadi, Semarang
9. BDRS RSU Demak
10. BDRS Dr. Oen, Solo
11. BDRS Kasih Ibu, Solo
12. BDRS Kustati, Solo
13. BDRS Panti Waluyo, Solo
14. BDRS PKU Muhammadiyah, Solo
15. BDRS RSI, Solo
16. BDRS Harapan Anda, Tegal
17. BDRS Kardinah, Tegal
18. BDRS Dr. Margono, Purwokerto
19. BDRS Banyumas
20. BDRS Saras Husada, Purworejo
21. BDRS Cilacap
22. BDRS Adi Husada, Surabaya
23. BDRS Dr. Sutomo, Surabaya
24. BDRS Haji, Surabaya
25. BDRS Syaiful Anwar, Malang
26. BDRS Panti Waluyo, Malang
27. BDRS RSU Kab. Jember
28. BDRS RSU Madiun
29. BDRS RSU Tuban
30. BDRS Hasan Sadikin, Bandung
31. BDRS International Santosa, Bandung
32. BDRS Ciawi
33. BDRS Karya Medika, Cibitung
34. BDRS Cideres, Majalengka
35. BDRS RSU Bangli, Bali
36. BDRS RSU Mataram
37. BDRS RSU Bangkalan, Madura
38. BDRS RSU Sampang, Madura
39. BDRS Banda Meuraksa, Aceh
40. BDRS Pelalawan, Riau
41. BDRS RSU Palangkaraya
42. BDRS Doris Sylvanus, Kalteng
43. BDRS Sumarno Sosroatmojo, Kuala Kapuas, Kalteng
44. BDRS RSU Kasongan, Kalteng
45. BDRS RSU Buntok, Kalteng
46. BDRS Kotabaru, Kalsel
47. BDRS INCO, Sorowako



MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dan tujuan pengaplikasian teknologi DiaMed gel tes untuk melakukan uji silang cocok serasi di UTD PMI / Bank darah RS seluruh Indonesia adalah sbb :
1. Meningkatkan kualitas keamanan darah bagi penerima ( pasien )
2. Meningkatkan keamanan bagi UTD PMI dari tuntutan hukum jika ada hal-hal yang tidak diinginkan yang mungkin terjadi ( tuduhan malpraktek, dsb ), karena semua hasil reaksi yang telah dilakukan dapat didokumentasikan secara visual
3. Meminimalisir terjadinya factor human error karena perolehan hasil crossmatch dengan metode konvensional bersifat subjektif
4. Menyeragamkan teknologi yang dipakai untuk memudahkan kontrol dan pembinaan
5. Mendukung gagasan dibentuknya Regional Blood Transfusion Center, karena teknologi DiaMed gel tes dapat dengan mudah diaplikasikan untuk melakukan tes-tes lanjutan untuk lebih meningkatkan keamanan darah bagi penerima, misalnya screening dan identifikasi antibody
6. Untuk wawasan ke depan, dimungkinkan pengaplikasian otomatisasi untuk meminimalisir factor “human error” karena DiaMed AG juga telah siap dengan peralatan fully automatic.


Untuk mengaplikasi teknologi DiaMed gel tes untuk melakukan uji silang serasi dibutuhkan peralatan dan reagensia, sbb :

Peralatan terdiri dari :
1. ID-Centrifuge 12S ( kapasitas 12 kartu )
2. ID-Incubator SII ( incubator kering dengan 3 timer )
3. ID-Dispensor
4. ID-Working Table (rak untuk tabung dan ID-Cards)
5. Mikropipet ukuran 5 , 25 dan 50 mikroliter, masing-masing 1 unit





Reagensia terdiri dari 3 ukuran kemasan, disesuaikan dengan produksi darah di masing-masing UTD PMI / Bank Darah RS:
1. Kit kecil, terdiri dari :
- Liss/Coombs card : 1 karton isi 288 kartu
- Diluent 2 : 2 botol @ 500 ml
2. Kit medium, terdiri dari :
- Liss/Coombs card : 1 karton isi 720 kartu
- Diluent 2 : 4 botol @ 500 ml

3. Kit besar, terdiri dari :
- Liss/Coombs card : 1 karton isi 1,344 kartu
- Diluent 2 : 8 botol @ 500 ml

Tidak ada komentar: